Keuchik dan Camat Kota Juang Sambangi Pedagang di Belakang PLN Lama

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Keuchik dan Camat Kota Juang Sambangi Pedagang di Belakang PLN Lama

6/15/2021



Peunawa.com
|BIREUEN - Keuchik Bandar Bireuen Adnan Adam bersama Camat Kota Juang Drs Jalaluddin, M.Si, meninjau lokasi pedagang kaki lima di seputaran jalan Jati atau tepatnya dibelakang kantor PLN lama, Senin (14 Juni 2021) pagi.

Kedatangan dua tokoh tersebut disambut oleh para perwakilan pedagang dan larut dalam dialog ala kekeluargaan antar mereka.

Di sela kegiatan yang bertempat di salah satu kios cendol, Tgk M Yunus (Apa Noh) mewakili para pedagang kios dalam pertemuan sesama pedagang menyebutkan, terkait pemberitaan oleh salah satu media online yang menyebutkan kios-kios disana yang katanya disewakan bervariasi dari Rp. 4 - Rp 5 Juta per unit oleh Keuchik (Kades) Bandar Bireuen merupakan tidak benar alias Bohong atau Hoax.

"Jika perlu, saya siap untuk disumpah menggunak Al-Quran bahwa kami para pedagang disini tidak pernah diminta uang sewa oleh Keuchik Adnan. Bagi kami, Pak Keuchik Adnan Adam adalah sesepuh seumpama orang tua sendiri, ditambah tempat kami mengadu bila ada masalah. Pak Kechik Adnan orangnya bijaksana dan sosial tinggi serta selalu peduli terutama terhadap kami yang mengais rezeki disini," kata Apa Sop.

Ia sangat menyayangkan dan menyesalkan mengenai informasi miring yang ditujukan kepada Keuchik Bandar Bireuen, Adnan Adam yang hingga saat ini sangat kami kagumi.

"Sangat kita sayangkan informasi miring yang ditujukan kepada Keuchik Adnan. Janganlah gara-gara gerobak cendol, menimbulkan sorotan miring terhadap Pak Keuchik," Ungkap Tgk M Yunus dihadapan Keuchik dan Camat Kota Juang disaksikan para perwakilan pedagang.

Masih menurut M Yunus, dirinya heran, ada pula suara-suara sumbang yang tidak jelas terhadap orang yang jelas-jelas telah membantu mereka. Mereka yang telah mengeluarkan penyataan sesat itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab serta menjurus ke fitnah yang dibalut iri dan dengki.

Sementara Keuchik Adnan menyebut, dirinya selaku Kepala Desa Bandar bersumpah demi ALLAH, bahwa dirinya tidak pernah meminta uang sewa seperti yang diisukan dan dialamatkan kepadanya.

"Demi ALLAH, saya tidak melakukan hal seperti yang diisukan itu. Saya selalu berupaya membina para pedagang di sini yang sudah saya anggap bagai warga sendiri secara ikhlas, saya menginginkan supaya semua pedagang disini dapat mengais rizki untuk memenuhi kebutuhannya beserta keluarga, sehingga mereka sejahtera, tetapi tidak pernah meminta uang terhadap jasa yang telah saya lakukan, malahan," ungkap Adnan yang diamini para pedagang.

Dikatakannya, adanya pernyataan negatif terhadap dirinya, itu memang sudah menjadi konsekuensi selaku Pimpinan Pemerintahan Desa Bandar Bireuen.

Menyikapi hal miring dimaksud, Adnan Adam menanggapinya seraya tersenyum dan menyebut dalam bahasa Aceh, "Nyan Gara gara Geureubak cindoi, (Itu gara gara gerobak cendol)," hingga menimbulkan gelak tawa para pedagang. (Y)