Sebagai Keynote Speaker adalah Bupati Kabupaten Aceh Barat yaitu, H. Ramli MS., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021, Senin(30/08/2021) siang.
Webinar di mulai oleh DEWI RACHMAWATI, M.Si Dosen LSPR Communication pada pilar KECAKAPAN
DIGITAL yang memaparkan
tema “DIGITAL SKILL : PENTINGNYA
PEMAHAMAN KEAMANAN DIGITAL”. Dalam pemaparannya, Dewi menjelaskan hal yang perlu diperhatikan terkait wifi ruang
publik adalah tidak seaman jaringan pribadi yang memerlukan kata kunci. Karena
semua orang dapat mengakses di jaringan publik ada kemungkinan yang berniat
jahat, jadi sebaiknya jangan mengirim data penting dan data pribadi dengan
menggunakan jaringan publik. Menurut Dewi, secara standar perangkat sudah
dirancang dengan segudang fitur keamanan, tapi karena kelalaian kita maka akan
dimanfaatkan celah tersebut oleh orang yangtidak bertanggung jawab. Ada
beberapa jenis fitur proteksi perangkat digital antara lain di hardware ada
proteksi kata sandi, fingerprint authentication dan face authentication,
sedangkan di software ada find my device, backup data, antivirus, enkripsi full
disc dan shredder.
Dilanjutkan
dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh DIONYSIUS
SENTAUSA Web & Mobile Development
dengan tema “APA ITU KEAMANAN DIGITAL”. Dion menjelaskan
keamanan digital berfungsi untuk melindungi informasi dari terjadinya tindakan
cyber crime atau cyber attack. Ada beberapa jenis pengaman digital antara lain
password, PIN, OTP yang hanya valid dalam interval waktu yang telah ditentukan
sehingga sulit untuk penyerangan berulang (brute force) dan 2FA (Two Factor
Authentication) adalah pengamanan untuk melindungi orang yang tidak dikenal
yang berusaha mengakses data kita. Semua perangkat keamanan ini untuk
melindungi dari para hacker, phising, brute force dan sebagainya.
Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh Dr. INAYATILLAH, M.Ag Ketua STAIN Aceh Barat dengan materi “BAHASA DAN DUNIA DIGITAL. Ina menjelaskan peran TIK era digital antara lain sebagai media komunikasi dan informasi, pengembangan kreatifitas dan inovasi, memperluas jaringan pertemanan, pembelajaran jarak jauh dan kejahatan dunia maya. Ada beberapa hal tentang kondisi pengguna internet di Indonesia, diantaranya laporan dari Digital Civility Index bahwa Indonesia di urutan bawah se Asia Tenggara dalam tingkat kesopanan, adanya resiko hoax, scam ujar kebencian, SARA dan Cyberbulliying. Dari hal inilah fungsi bahasa untuk menunjukan bentuk komunikasi, interaksi, sebagai identitas dimana seperti kita ketahui perkembangan TIK mempengaruhi gaya bahasa yang baru misalnya chat, mobile, download dan sebagainya. Ina menerangkan bahwa dari sini akan terjadi dampak negatif terhadap bahasa Indonesia seperti di media sosial kebanyakan menggunakan bahasa gaul, akan tergerusnya budaya asli, percampuran bahasa asing dan Indonesia dan penggunaan kode.
M. HARIS SETIADY AGUS Praktisi Media dan Penggiat Media Sosial menjadi narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, yang mengangkat tema tentang “DAMPAK PENYEBARAN HOAX”. Haris menjelaskan tujuan hoax adalah sebagai alat propaganda,
membuat kegaduhan, menggiring opini publik dan meningkatkan kunjungan website
sedangkan ciri hoax antara lain sumber berita yang tidak jelas, judul yang
provokatif, situs yang tidak terpercaya dan sebagainya. Dampaknya menurut Haris
akan terciptanya opini masyarakat tentang sebuah isu, masyarakat yang menerima
sebagai pihak yan dirugikan. Kesimpulan yang diberikan Haris sebagai berikut,
jangan langsung percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh
politik atau pengamat, cari informasi pembanding, jangan share yang belum jelas
kebenarannya.
Webinar
diakhiri, oleh IRFADILAH seorang Theatre
Aktor dan Penyanyi yang menekankan
tentang keamanan data kita, akun kita dari para peretas dan orang yang tidak
bertanggung jawab. Sangat penting mengetahui apa saja bentuk keamanan digital
agar Kita bisa melindungi diri saat beraktifitas di dunia maya.(*)