Aceh Utara – Musibah tak mengenal waktu dan tempat, namun kepedulian sesama dapat menjadi cahaya di tengah duka. Hal inilah yang ditunjukkan oleh Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Aceh Utara saat menyerahkan bantuan kepada salah satu anggotanya, Sri Utami, S.H.I., yang menjadi korban bencana alam.
Sri Utami yang merupakan Penyuluh Agama Islam PPPK di Kantor Urusan Agama (KUA) Cot Girek, Aceh Utara, baru-baru ini mengalami musibah ketika atap rumahnya roboh diterjang angin kencang. Kerusakan tersebut menyebabkan aktivitas rumah tangga terganggu dan menimbulkan beban tambahan bagi keluarganya.
Menanggapi hal tersebut, PD IPARI Aceh Utara bergerak cepat menggalang solidaritas sesama penyuluh agama di wilayah tersebut. Hasilnya, pada Senin (2/6/2025), IPARI menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 3.665.000 yang bersumber dari donasi sukarela para penyuluh agama Islam se-Aceh Utara.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung di kediaman Sri Utami di Cot Girek oleh Ketua PD IPARI Aceh Utara, M. Romli, S.H.I., M.Si., didampingin Koordinator Penyuluh Agama Islam Kemenag Aceh Utara, Bendahar IPARI serta sejumlah pengurus IPARI lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, M. Romli menyampaikan bahwa bantuan tersebut bukan hanya berupa materi, tetapi juga bentuk nyata kepedulian dan persaudaraan yang erat.
"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Ibu Sri Utami. Ini adalah wujud kepedulian kami, bahwa di tengah musibah, kita tidak sendiri. Kita adalah keluarga besar yang saling menguatkan," ujar M. Romli.
Sementara itu, Sri Utami menyampaikan rasa haru dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh penyuluh agama Islam yang telah menunjukkan perhatian dan kepedulian kepadanya.
"Saya sangat terharu dan bersyukur. Di tengah kesulitan yang kami alami, perhatian dari rekan-rekan penyuluh sungguh sangat berarti bagi kami sekeluarga. Semoga Allah membalas semua kebaikan dan ketulusan hati Bapak dan Ibu semua," ungkap Sri Utami penuh haru.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata bahwa IPARI tidak hanya hadir dalam peran formal sebagai lembaga profesi, tetapi juga sebagai wadah yang mempererat silaturahmi, memperkuat kebersamaan, dan menjadi tempat saling menopang di tengah suka maupun duka. (Murhaban).