Hut Bireuen ke 26 Tahun: Jameuen Kupie, Setia Dengan Peunajoh Ureng Awai

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Hut Bireuen ke 26 Tahun: Jameuen Kupie, Setia Dengan Peunajoh Ureng Awai

10/08/2025


Peunawa.com l Setelah berlangsung Pembukaan HUT kabupaten Bireuen ke 26 tahun yang dibuka langsung oleh bupati Bireuen H. Muhklis,st dilapangan terbuka hijau (RTH) Yang Terletak di desa Cot Gapu Kota juang Bireuen,. 08-10-2025,.


Jameuen kupie terus melayani penikmat kupie teukhop,  hingga minuman lainnya dan Makanan khas jameuen, seperti Pisang meukeurabe, Jagong meukeurabe, dan Deughok Meukeurabe, Tutur Owner Jameuen kupie Khairul Nazli,.


"Deughok" adalah istilah dalam bahasa Aceh yang berarti "dengarkan" atau "dengar",. Istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk meminta seseorang mendengarkan apa yang sedang dikatakan,.


Dalam budaya Aceh, bahasa dan komunikasi memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial dan menunjukkan rasa hormat. Penggunaan istilah seperti "deughok" menunjukkan kesopanan dan kesadaran akan pentingnya mendengarkan orang lain,.


Jadi, "kupie teukhop" bisa digunakan sebagai pertanyaan untuk menanyakan apakah seseorang sedang merasa marah atau kesal,.


Jadi, "jagung meukeurabe" adalah jagung yang dimasak dengan cara direbus, biasanya disajikan sebagai camilan atau makanan ringan,.


Nazli mengatakan Kami selalu hadir di setiap memperingati HUT kabupaten Bireuen, Cinta kami untuk Bireuen sudah tidak diragukan lagi demi menjaga budaya ke acehan, Apa lagi Bireuen dikenal dengan daerah perjuangan masa Indatu kita, Mengigat Peunajoh Ureng Awai sudah mulai tidak di perhitungkan lagi, Dengan adanya di jameuen kupie maka sudah ada niat terus menjaga keuneubah Indatu,.


Dengan puluhan karyawan setia jameuen kupie tidak pernah lelah melayani masyarakat yang berkunjung untuk melihat kegiatan pada HUT Bireuen ke 26 Tahun,. 


"Jameuen kupie" adalah istilah dalam bahasa Aceh yang berarti "dulu" atau "dahulu", Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada masa lampau atau zaman dahulu,. Dalam budaya Aceh, "jameuen" sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam cerita rakyat, sejarah, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari untuk merujuk pada sesuatu yang terjadi di masa lalu,.(*)