Buah Amla (Phyllanthus emblica) merupakan tumbuhan liar yang memiliki khasiat di bidang kesehatan. Tumbuhan ini banyak dijumpai di daerah Aceh Besar. Sebelumnya Amla hanya dibiarkan tumbuh liar tanpa manfaat.
Kelompok Tani Hutan Malaka Agro Mandiri dan Usaha Bersama Malaka Aceh berhasil mengolah Amla menjadi minuman kesehatan yang berkhasiat. Produknya sangat diminati oleh masyarakat dan permintaan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Untuk mengolah Amla menjadi minuman diperlukan proses, salah satunya adalah pengeringan. Kedua klompok home industry tersebut masih melakukan proses pengeringan secara tradisional dengan menjemurnya di bawah terik matahari. Disamping memerlukan areal yang luas dan sangat bergantung pada keadaan cuaca, sistem ini dianggap masih kurang higienis.
Oleh sebab itu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang terdiri dari Dr. Devianti, S.TP., MP, Dr. Yusmanizar, ST., MT, Dr. Hendri Syah, S.TP., M.Si, Dr.Muhammad Dhafir, S.T.,M.Si, Dr. Safrizal,S.T.,M.Si, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc, Dr. Andriani Lubis, S.TP.,M.Si, Raida Agustina, S.TP., M.Sc, Mustaqimah, S.TP., M.Sc dan Dr. Sri Hartuti, S.TP., MT, melakukan diseminasi alat pengering berbasis solar energy kepada kelompok binaannya, Senin (20/06/2022).
Menurut Ketua Tim Dr. Devianti, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk transfer teknologi yang dapat memperbaiki mutu pengolahan buah amla. Kita berharap mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi.
Mewakili kelompok mitra binaan Zaid Bayu Isra mengungkapkan bahwa pihaknya sangat merasa terbantu oleh aplikasi teknologi tepat guna yang diperkenalkan USK. Dan ini berpeluang menjadikan usaha home industry kami lebih maju dan berkembang ke depan, ujar Bayu.(*)