Rangkang Sastra Inisiasi Pergelaran Seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Rangkang Sastra Inisiasi Pergelaran Seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa

11/22/2022


peunawa.com | Bireuen - Garapan seni kolosal Piasan Buleun Molod persembahan dari sanggar Rangkang Sastra Bireuen mewarnai pembukaan pagelaran Seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Seni dan Budaya Aceh ini digelar pada 20-22 November 2022 di Lapangan Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.


Kegiatan dengan tema "Bireuen Meusyeu, Piasan Indatu" kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan,Ph.D yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M. Si

Prosesi pembukaan kegiatan, berlangsung di Lapangan Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang, Minggu malam (20/11/2022) diisi dengan berbagai persembahan, diantaranya Syair Panton Aceh, Performing Music Etnis Art, Visual Video The Light of Aceh dan penyerahan plakat logo branding Kabupaten Bireuen.


Sekda Bireuen, Ibrahim Ahmad dalam sambutannya mengatakan, "seni budaya memiliki makna yang luar biasa dan menjadi momentum yang penting bagi semua untuk mengangkat serta melestarikan seni budaya di Kabupaten Bireuen yang berasal dari nenek moyang kita agar lebih dikenal, khususnya bagi generasi muda."


Dengan diselenggarakannya Pagelaran seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa ini, diharapkan mampu mentransformasi berbagai nilai yang terkandung didalamnya, untuk kehidupan yang lebih baik, terutama bagi generasi muda agar tidak terpengaruh ke dalam budaya asing yang bernilai negatif.


Sekda berharap dengan adanya pergelaran ini semoga akan melahirkan generasi muda yang berjiwa seni dan berkepribadian yang baik, juga akan memberikan peluang seluas-luasnya pada generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah dan menguatkan citra positif daerah Kabupaten Bireuen sebagai daerah tujuan wisata.

Disamping sebagai sarana pengembangan potensi, bakat, kreatifitas, bagi para generasi muda di Bireuen. Namun hendaknya karya-karya seni yang akan dikembangkan jangan dan tidak boleh menghilangkan jati diri Bangsa Aceh khususnya kabupaten Bireuen.


Ucap Ibrahim Ahmad, "Sebab budaya adalah manifestasi akal dan budi, Budaya bukanlah rekayasa tetapi berakar dari sejarah panjang perjalanan suatu bangsa."

Kesadaran untuk terus-menerus mengembangkan dan melestarikan seni budaya daerah Kabupaten Bireuen, pada hakikatnya bukan hanya tanggungjawab satu pihak, melainkan tanggungjawab bersama, baik seniman, budayawan, masyarakat maupun pemerintah. 


Sekda juga mengajak masyarakat untuk bulatkan tekad, bekerja keras, serta ikut berperan dalam pembangunan, dengan menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan semangat persatuan.

Ibrahim Ahmad juga mengajak untuk anak muda Bireuen agar terus berkarya, dengan berharap kedepannya nanti karya-karya yang dihasilkan dapat membawa harum nama daerah dan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya sendiri.


Dalam sambutannya Sekda Bireuen juga menguvcapkan terimakasih dan apresiasi untuk semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi "Kami Ucapkan terimakasih dan apresiasi yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran
pelaksanaan Pagelaran seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa ini," ucap Sekda Bireuen ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen, H.Mukhlis,S.H, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh telah kembali membawa sebuah perhelatan akbar kesenian ke Kabupaten kita tercinta ini.


"Tentunya ini mengembalikan memori kita sebagaimana Aceh International Percussion pada tahun 2019 yang lalu," sebutnya


Tajuk Pagelaran Seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa merupakan pengayaan khasanah seni tradisi Bireuen. Hal ini jelas memperlihatkan bagaimana panitia pelaksana memilih talent-talent dari seluruh jenis seni di Kabupaten Bireuen.


Acara Ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi DKA  melalui pelaksana sesuai hasil rembuk Syeh Se-Kabupaten Bireuen pada tanggal 24 September yang lalu.


Dengan adanya acara ini DKA berharap agar tetap terjaga dan terpelihara, sehingga Eksistensi seni budaya di Kabupaten Bireuen terus berdenyut sebagai Kabupaten yang memiliki kekhasan seni tradisi.


"Tentunya DKA Kabupaten Bireuen memiliki tanggungjawab atas kelestariannya seni ini. Apalagi tahun depan, kita akan menuju Pekan Kebudayaan Aceh yang ke 8, Semuanya butuh pematangan konsep, pemikiran dan persiapan kontingen yang tentunya bukanlah sebuah proses yang mudah dan murah," jelas H.Mukhlis.


Pagelaran Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa ini diharapkan menjadi momentum pergerakan Kabupaten Bireuen jelang PKA ke 8. DKA  mengajak semua pihak, membuka mata dan turut andil.


Diamana ini merupakan salahsatu prioritas Kabupaten Bireuen untuk mempertahankan prestasi pada PKA sebelumnya.


"Kami mengucapkan terimakasih sekali lagi atas pelaksanaan kegiatan ini. Kami harapkan, ke depan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dapat menjadikan Kabupaten Bireuen sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan," ucap Ketua DKA Bireuen ini.


Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Azhadi Akbar dalam laporannya menjelaskan, sebenarnya kegiatan pergelaran Seni Ramphak Indatu Bumoe Jeumpa ini adalah diinisiasi oleh Rangkang Sastra dibawah binaan Dewan Kesenian Aceh Kabupaten Bireuen.

Azhadi juga mengatakan, "UPTD Taman Budaya dalam hal ini hanya memfasilitasi dan mendukung segenap kegiatan-kegiatan yang berangkat dari kekhasan daerah".


Dengan adanya pergelaran acara ini diharapkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk bekerjasama membangun kesenian dengan tujuan untuk mengembalikan marwah Aceh yang penuh budaya bedasarkan syariah.



Editor : Ismadinur
Wartawan : Ipul