Aceh memiliki keberagaman adat dan budaya, mulai dari beragam suku, bahasa, serta benda- benda khas yang akan menjadi identitas daerah teraebut.
Aceh Utara, salah satu kabupaten di Aceh yang kini mulai mempopulerkan sebuah karya seni motif yang di namakan dengan "Hai Pasèe".
Dalam bentuk kain batik, "Hai Pasèe" kini mulai di galakkan dan di populerkan seluruh belahan Aceh Utara.
Motif "Hai Pasèe" kini mulai di tuangkan pada kain pakaian (batik) dengan harapan nantinya akan di gunakan sebagai batik khas Aceh Utara dan akan digunakan oleh seluruh ASN/ Kedinasan serta anak Sekolah mulai dari jenjang TK hingga Sekolah Menengan Atas/ Sederajat.
Motif "Hai Pasèe" diciptakan oleh Nanda Nini Anggalih diumumkan pada tanggal 04 Oktober 2019 di Kabupaten Aceh Utara dan tercatat pada Kementerian Hukum dan Ham Surat Pencatatan Ciptaan pada tanggal 18 Oktober 2022.
Adapun makna dari motif-motif ini adalah sebagai berikut:
Bungong (Bunga) penamaan ornamen dengan bungong merupakan itikad indatu
untuk menyampaikan bahwa masyarakat Aceh taat dalam beragama (patuh pada
larangan untuk tidak menggambar binatang dan manusia).
Motif-motif floral ini
dinisbahkan ke bungong/bunga. Dengan mengharapkan keberkahan (Sampeuna) sebagaimana tradisi tasawuf. Bungong geometrik dan arabesque, motif
geometrik dan arabesque adalah ciri khas dari ornamen Aceh Utara.(*)