Pemerintah Kembali Impor 500rb Ton Beras dengan Total Biaya Segini....

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Pemerintah Kembali Impor 500rb Ton Beras dengan Total Biaya Segini....

IsMed
12/24/2022



peunawa.com | Jakarta - Pada tahap pertama Pemerintah Indonesia mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Selanjutnya, pada Januari - Februari 2022 lalu, pemerintah kembali mengimpor beras sampai 300rb ton dari Vietnam dan Thailand.

Kini Presiden Indonesia resmi membuka kembali keran impor beras di tahun ini. Impor beras dilakukan bertujuan untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog.


Dengan biaya pembelian sebesar Rp 4,4 triliun, dengan total beras impor yaitu 500rb ton  yang akan didatangkan pemerintah Indonesia secara bertahap sampai dengan Februari 2023 mendatang.


Kebijakan impor beras ini sendiri seakan bertolak belakang dengan janji-janji yang kerapkali diucapkan pemerintah Indonesia yang menolak impor beras. Di mana swasembada adalah jalan keluarnya.


Bahkan di tahun 2014 atau tahun awal periode pertama pemerintahannya, ia mengaku sangat malu apabila bicara soal ketergantung Indonesia pada beras impor.


Dikutip dari media Kompas.com pemberitaan pada tanggal 26 Desember 2014 silam. Dibeberapa kesempatan blusukan atau juga saat tatap muka dengan para petani gabah, Jokowi rajin menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan Truong Tan Sang, Presiden Vietnam 2001 - 2016.


"Saya malu saat ketemu presiden Vietnam satu bulan lalu. Baru ketemu dia, ditanya apa coba? Presiden Jokowi, beli beras dari saya lagi kapan? Coba, malu ndak?" kata Jokowi di hadapan para petani kecamatan Bojong Jaya, Subang, Jawa Barat.


Sementara saat maju sebagai calon presiden di 2014, Jokowi juga tegas mengatakan akan menghentikan kebijakan impor pangan jika ia terpilih menjadi presiden 2014 bersama wakilnya, M Jusuf Kalla. Namun, semua kebijakannya selalu tidak sesuai dengan janji.


Sementara itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan alasan mengapa Pemerintah melakukan Impor beras yaitu mengingat beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk operasi pasar makin berkurang.


"Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk operasi pasar makin berkurang, sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini," kata Zulkifli Hasan.


Sumber : Kompas.com