Pada kesempatan tersebut, empat fraksi menyampaikan pandangan umum, berikut pandangan umum fraksi PKS,PPP dan PAN, diantaranya mengharapkan Pemerintah kabupaten Bireuen dalam rangka pelestarian situs sejarah agar merevitalisasi Balai Desa Gandapura yang merupakan sebagai salah satu icon Kabupaten Bireuen di wilayah timur.
Mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam rangka menunjang penerapan syariat islam dari realisasi penerapan kota santri di kab Bireuen, mengharapkan untuk segara mengembangkan potensi tanah wakaf sebagai sumber pendapatan untuk kemakmuran mesjid dan peningkatan kualitas pendidikan Dayah mulai dari Gandapura sampai ke samalanga.
Kemudian fraksi PKS-PPP-PAN mengharapkan Pemkab Bireuen untuk dapat segera menyelesaikan pembangunan beserta pagar Gedung Serbaguna dikecamatan Gandapura dan mengharapkan Pemkab Bireuen untuk membangun pasar buah dikota Gandapura yang sudah kumuh.
Terhadap recorfusing anggaran yang dilakukan Pemda Bireuen pada tahun 2020 dalam hal penanganan Covid-19, perlu penjelasan realisasinya.
Fraksi PKS-PPP-PAN mengharapkan Pemda untuk mendorong pemerintah Aceh secara berkala agar dapat memprioritaskan anggaran pembangunan terutama irigasi Paya Kareung, Moen Seukee Pulot, Alue berutut maupun pembangunan lainnya agar dapat berfungsi maksimal untuk kesejahteraan masyarakat Kab Bireuen perlu penjelasan kelanjutan penganggaran.
Terhadap pembangunan jalan cot krut sampai gampong alue sijuk kecamatan Peudada yang menghubungkan tujuh desa dimana jalan tersebut rusah parah akibat banjir bandang ditahun 2017 sampai saat ini belum ada tanda tanda untuk dibangun, perlu penjelasan.
Terhadap pembangunan jalan cot ara, samuti aman kecamatan gandapura perlu dilanjutkan yang sisanya 800 M, mengingat kondisi sekarang sangat parah dan jalan tersebut dilalui oleh masyarakat tiga kecamatan, jangka, kutablang dan gandapura.
Fraksi PKS-PPP-PAN juga mengingatkan Pemda Bireuen tentang sisa pembayaran pada PPI peudada untuk segera mungkin direalisasikan mengingat masyarakat sangat membutuhkan.(Red)