Ternyata Nonton Pornografi Lebih Membahayakan Otak dari pada Narkoba, Simak Tulisan Berikut ini

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Ternyata Nonton Pornografi Lebih Membahayakan Otak dari pada Narkoba, Simak Tulisan Berikut ini

IsMed
12/23/2022

Gambar : Edukata dot id


peunawa.com | Ternyata Pornografi bisa mengubah otak, demikian diyakini oleh para neurosains. dr. Donald L. Hilton, Jr.,M.D., F.A.C.S, pakar bedah saraf dari Texas, Amerika Serikat, dimana dia mengatakan bahwa otak manusia yang kecanduan pernografi akan mengerut (shrinked), ini disebabkan karena hormon atau zat kimiawi (neurotransmiter) yang bernama dopamin di dalam otak manusia. 

Selama beberapa dekade, penelitian menunjukkan bahwa kecanduan narkoba dapat menyebabkan lobus frontal otak mulai menyusut. Lobus frontal di otak berfungsi mengendalikan pemecahan masalah logis dan pengambilan keputusan. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bukan hanya narkoba yang mempengaruhi lobus frontal namun ternyata pornografi juga mempengaruhinya.


dr. Donald Mengatakan, "Bagian yang sangat menakutkan yaitu semakin banyak pornografi yang dilihat seseorang, maka semakin parah kerusakan otaknya dan semakin sulit untuk membebaskan diri."


Namun, kerusakan otak dapat diatasi ketika seseorang menjauh dari perilaku tidak sehat dan berubah pada pola baru yang sehat atau bisa dikatakan dengan meninggalkan kebiasaan menikmati bokep.


Hormon dopamin di dalam otak manusia berpengaruh terhadap kesenangan karena memunculkan perasaan nyaman, gembira, bahkan dapat meningkatkan kepercayaan diri.


Dopamin juga dapat mengubah perilaku seseorang membuat lebih bersemangat dan termotivasi. Dalam kadar normal dopamin membantu pencernaan karena membuat penyerapan nutrisi berlangsung optimal serta meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan. Dopamin ini juga diproduksi saat seseorang melakukan permainan seperti game, berjudi, pemakaian obat-obatan, juga dalam kesenangan seksual.


Pemenuhan hasrat senang secara normal tidak menimbulkan masalah. Hormon ini akan berada dalam kondisi seimbang. Namun, menurut Donald, hormon ini akan menjadi masalah ketika pemenuhan kesenangan berlebihan.


"Pada orang yang kecanduan akan kesenangan tertentu seperti kecanduan pada pornografi, hormon ini akan terpakai terus-menerus dan pada akhirnya jumlahnya menjadi sangat sedikit," jelas Donald.


Itulah yang menyebabkan otak menjadi shrinked atau mengkerut (atrofi) khususnya area yang mengontrol kesenangan. Jika seseorang terus berupaya mendapatkan kepuasan berulang-ulang, maka ia makin tidak bisa menguasai diri sedangkan intensitasnya pun makin meningkat.


Karena saat menonton pornografi dopamin membanjiri otak kita, otak kewalahan oleh kelebihan bahan kimia tersebut, akhirnya otak melawan dengan mengambil beberapa reseptor dopaminnya. Dengan lebih sedikit reseptor, pengguna tidak dapat merasakan efek dopamin sama.  Akibatnya, pornografi yang mereka lihat tidak menggairahkan lagi, sehingga pengguna pornografi mencari lebih banyak dan lebih tinggi tingkatnya (hardcore) untuk mendapatkan efek lebih dari yang ditawarkan pornografi lama.


Sirkuit-sirkuit yang terbentuk akibat adiksi mengeluarkan suatu zat yang disebut delta fos B yang selalu akan dikeluarkan apabila tayangan pornografi tersebut tampil dalam pikiran yang selanjutnya perlu dipenuhi yang eskalasinya semakin meningkat, nucleus acumben (pusat kesenangan) akan mengeluarkan dopamin secara terus-menerus hingga mengkerut dan berhenti memproduksi dopamin (menagih).


Adiksi terhadap sesuatu dapat mempengaruhi kemampuan dan kekuatan daya belajar serta daya ingat. "Pada sel otak normal sirkuit listrik berjalan cepat. Namun pada sel otak yang addicted sirkuit listrik ini berjalan lebih lamban, " ujar Donald.


Selama beberapa dekade, penelitian menunjukkan bahwa kecanduan narkoba dapat menyebabkan lobus frontal otak mulai menyusut. Lobus frontal di otak berfungsi mengendalikan pemecahan masalah logis dan pengambilan keputusan. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bukan hanya narkoba yang mempengaruhi lobus frontal namun juga pornografi.


Bagian yang sangat menakutkan: semakin banyak pornografi yang dilihat seseorang, semakin parah kerusakan otaknya dan semakin sulit untuk membebaskan diri. Tapi ada kabar baiknya juga bahwa kerusakan otak dapat diatasi ketika seseorang menjauh dari perilaku tidak sehat dan berubah pada pola baru yang sehat



Editor : Ismadinur
Sumber : esqnews.id