Peunawa.com|BIREUEN-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 109 Universitas Malikussaleh turut menghadiri acara Pertemuan Rembuk Stunting Desa Geulanggang Meunjee Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen dengan tema “Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Menuju Indonesia Maju” pada Kamis (11/11/2021) di desa setempat.
Mahasiswa KKN-PPM K109 yang berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Fidyati, S.Pd.I., M. Ed berjumlah 9 mahasiswa, masing-masing Neza Puspita dari Prodi Agribisnis, Yulidayanti dan Fazlun Nisak dari Prodi Teknik Informatika, Intan Rahmatin dari Prodi Sistem Informasi, Nova Hanum dan Muazzinah dari Prodi Akuakultur, Nanda Wahyuna dari Prodi Administrasi Publik, Nadia Ulfa dari Prodi Ilmu Komunikasi, dan Rukaiyah dari Prodi Manajemen.
Keuchik Geulanggang Meunjee Mursalin Yahya,ST mengatakan Pertemuan Rembuk Stunting ini merupakan salah satu rangkaian pra musyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2022, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2022 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
"Pertemuan tentang pembahasan mengenai permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yakni terhambatnya tumbuh kembang anak,"tutur Keuchik.
“Pertemuan Rembuk Stunting diharapkan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah desa terutama desa Geulanggang Meunjee, dalam mengurangi angka gagal tumbuh anak,” ungkap Yulidayanti perwakilan mahasiswa KKN 109 juga memberi pendapatnya mengenai acara pertemuan Rembuk Stunting ini.
Ibu Fidyati mendukung keterlibatan mahasiswa KKN dalam kegiatan musyawarah tersebut karena selaras dengan program yang sudah dijadwalkan sebelumnya berupa sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat.
“Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan, tetapi juga memicu masalah kesehatan anak jangka panjang, termasuk penurunan fungsi kognitif anak. Jadi, hasil musyawarah nantinya diharapkan memberi gambaran yang jelas tindakan apa yang bisa ditindaklanjuti oleh adik-adik mahasiswa dalam membantu masyarakat gampong Gelanggang Meunjee. Kehadiran mahasiswa KKN-PPM dalam rembuk tersebut telah membantu dalam pendataan peserta yang hadir, penyiapan tempat dan konsumsi, dan partisipasi aktif dalam musyawarah,"tambah Dosen pembimbing lapangan tersebut.
“Saran kami adalah tentang peningkatan penyuluhan pola asuh anak, penyuluhan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta peningkatan PMT bagi bayi dan balita yang dimulai dari keluarga karena peran keluarga sangat penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan anak” ujar Nadia.
Nadia juga menambahkan bahwa rembuk ini akan mereka tindak lanjuti dengan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk anak-anak yang ada di Desa Gelanggang Meunjee. [Didi]