"Kami berharap bidan menjadi salah satu garda terdepan dalam menuntaskan permasalahan kesehatan, terutama ibu hamil di Kota Banda Aceh. Peran bidan sangat strategis dalam menjangkau masyarakat hingga ke tingkat grassroot," ungkap Wahyudi.
Pun demikian, Ketua PC IBI Banda Aceh, Bidan Safnita Hamzah, SST, M.Kes., menjelaskan bahwa seminar ini memiliki tujuan strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
"Seminar ini kami adakan dengan tujuan menambah skill atau keterampilan para bidan, demi menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian balita, khususnya di Kota Banda Aceh. Kami berharap melalui peningkatan kompetensi ini, bidan dapat lebih sigap dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri," ujar Safnita Hamzah.
Menurut panitia pelaksana, seminar ini fokus pada peningkatan kompetensi bidan dalam menangani kegawatdaruratan obstetri, khususnya stabilisasi pra rujukan yang menjadi kunci penting dalam penyelamatan nyawa ibu dan bayi. Materi yang disampaikan mencakup prosedur stabilisasi kondisi pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, serta kewenangan klinis bidan dalam situasi darurat.
Dengan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan peningkatan kompetensi bidan dalam menangani kegawatdaruratan, diharapkan target penurunan angka kematian ibu dan balita di Kota Banda Aceh dapat tercapai sesuai program prioritas kesehatan nasional.
Kegiatan seminar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan IBI Banda Aceh dalam meningkatkan profesionalisme dan kompetensi anggotanya, sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di Kota Banda Aceh semakin berkualitas.
Para bidan yang hadir dalam seminar ini menyambut antusias program peningkatan kompetensi tersebut.
Mereka berharap dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperbaharui, dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada ibu hamil dan bayi di wilayah kerjanya masing-masing.
Dalam jangka panjang, peningkatan kompetensi bidan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap sistem kesehatan di Kota Banda Aceh. Bidan yang terampil dalam menangani kegawatdaruratan obstetri dan melakukan stabilisasi pra rujukan akan mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa ibu dan bayi. Hal ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
Selain itu, dengan meningkatnya kapasitas bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan, khususnya bidan, akan semakin meningkat. Ini akan mendorong lebih banyak ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin dan memilih persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih, sehingga komplikasi kehamilan dan persalinan dapat dideteksi dan ditangani lebih dini.
IBI Banda Aceh berkomitmen untuk terus mengadakan pelatihan dan seminar serupa secara berkala guna memastikan kompetensi bidan tetap update dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini. (*)