Banjir Kembali Melanda Beutong Ateuh Bangalang

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Banjir Kembali Melanda Beutong Ateuh Bangalang

Aduen Alja
11/28/2025



Peunawa.com |Nagan Raya - Banjir kembali menerjang wilayah Beutong Ateuh Bangalang. Menurut warga setempat, air sungai meluap akibat hujan yang turun tanpa henti. Luapan air menutup badan jalan hingga menyebabkan jalan utama di beberapa titik putus total, membuat akses antar desa terhambat dan bantuan sulit masuk. Sejumlah rumah warga di empat desa juga terdampak akibat meluapnya Sungai Krung Beutong. Semoga seluruh saudara kita di Beutong Ateuh Bangalang diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

Irwansyah, Pemuda Beutong Ateuh sekaligus Mahasiswa Beutong di Banda Aceh, menjelaskan bahwa seluruh desa di Beutong Ateuh Bangalang terdampak banjir, yaitu Desa Blang Meurandeh, Babah Suak, Blang Puuk, dan Kuta Teunggeh. Ia berharap Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya memberikan perhatian serius terhadap musibah ini, terutama karena akses utama masyarakat kini terputus akibat banjir.

Mahasiswa asal Beutong Ateuh lainnya, Syahrul Gunawan, Darmawan, Syaiful, dan Faisal, menyampaikan bahwa kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Mereka menuturkan bahwa banyak rumah warga sudah rata dengan tanah, hanyut dibawa arus air besar, dan warga kini sangat membutuhkan bantuan segera. Mereka berharap pemerintah cepat turun ke lokasi, memperbaiki jalan yang putus, serta menyalurkan bantuan darurat demi keselamatan masyarakat.

Peristiwa banjir ini bukan yang pertama. Sebelumnya, banjir bandang juga pernah melanda beberapa desa di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Said Alif Muhammad, Demisioner Wakil Ketua II IPMB dan Kabid Politik Hukum dan Advokasi (Polhukad) Ipelmasra Banda Aceh.

“Jangan telat, jangan terlambat. Kehadiran Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya sangat dinantikan. Masyarakat menunggu langkah nyata dan solusi yang benar-benar membantu mereka,” tegas Said Alif.

Di sisi lain, Teuku Afrizal, Pengurus IPELMASRA Banda Aceh, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur besar untuk menangani banjir jangka panjang. Ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan proyek besar seperti Giant Sea Wall, yang tidak hanya diterapkan di tepi laut, tetapi juga di sepanjang aliran sungai yang banyak pemukiman di sekitarnya, untuk mencegah luapan air besar dan mengurangi risiko banjir berulang.

Menurut Afrizal, tanpa langkah besar dan terencana seperti ini, masyarakat akan terus menghadapi ancaman banjir setiap musim hujan.

Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya diharapkan segera hadir dengan kebijakan, bantuan, dan proyek nyata agar kejadian serupa tidak kembali terulang.(Rls)