"Kita sudah tetapkan Pra PORA dilaksanakan di Bireuen pada akhir Agustus 2021,"ujar Ketua Umum Pengprov PDBI Aceh, Kamaruddin Abu Bakar yang akrab disapa Abu Razak kepada wartawan Rabu (25/08/2021) Malam, di pendopo Bupati Bireuen.
Sebutnya, Bireuen ditetapkan sebagai tuan rumah Pra PORA pada rapat koordinasi dan persiapan dan Pra PORA sebagai ajang penentuan mendapatkan tiket bagi kabupaten/kota untuk bisa berlomba di PORA XIV/2022 di Pidie.
"Beberapa pekan yang lalu kita melakukan koordinasi dengan Pengurus Kabupaten (Pengkab) PDBI Bireuen, untuk melakukan persiapan penyelenggaraan Pra PORA, allhamdulillah sampai hari ini yang terdaftar 12 Kabupaten dengan jumlah 336 peserta, adapun 2 Kabupaten yang tidak mengikuti acara yaitu Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Simeulue", katanya.
Abu Razak berharap Pengurus PDBI Kabupaten/Kota yang terdaftar segera mempersiapkan diri sehingga bisa tampil maksimal di Pra PORA dan lolos ke PORA Pidie.
Pra PORA maupun PORA Pidie juga menjadi persiapan atlet tim Drum Band Aceh menghadapi PON XXI/2024 Aceh -Sumatera Utara.
"Drum Band adalah cabang olahraga yang menjadi andalan Aceh untuk meraih medali pada PON XXI," ujar Abu Razak.
Untuk diketahui Drum Band suatu cabang olahraga penyumbang medali pada PON XIX/2024 di Jawa Barat, Pada PON XXI/2021 di Papua cabor ini tidak dipertandingkan.
Sementara Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, S.H.,M.Si Dalam sambutannya mengharapkan Kontingen seluruh Kabupaten/Kota dapat berjuang sekuat tenaga untuk dapat meraih prestasi dan dapat mengharumkan nama Kabupaten masing masing di tingkat yang lebih tinggi.
"Semoga para atlet dapat bermain secara fair, juga selalu menjaga sikap, perilaku serta kesehatan, dan para pelatih, manager,pendamping tim agar terus mengawasi dan membimbing para atlit serta memberikan perhatian yang baik selama kegiatan dan selalu menjaga protokol kesehatan",harap Bupati Bireuen.
Bupati Bireuen pada kesempatannya juga memperkenalkan Bireuen sebagai Kota Juang kepada dewan juri yang berasal dari Jambi, Medan, Riau dan kepada semua peserta Drum band.
Beliau menceritakan sedikit banyaknya sejarah tentang Bung Karno yang mengendalikan Indonesia selama 12 hari. (Ipul)