Chapter Simeulue,Kominfo Adakan Webinar Literasi Bertajuk "Memahami Pentingnya Menjaga Keamanan di Ruang Digital"

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Chapter Simeulue,Kominfo Adakan Webinar Literasi Bertajuk "Memahami Pentingnya Menjaga Keamanan di Ruang Digital"

9/26/2021



Peunawa.com | SIMEULUE - Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

INDIRA WIBOWO, S.T., C.PS (Public Speaker, Duta Wisata Indonesia 2017, dan Owner @mydearscraft), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Indira memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”. Dalam pemaparannya, Indira menjabarkan manfaat menguasai digital skill, meliputi berbagi ilmu dan tambah pengalaman, berkompetensi di dunia digital baik usaha maupun pekerjaan, menjadi wadah menyuarakan pendapat secara positif, aman, dan kreatif sesuai etika, serta mendapat banyak peluang. Skill yang harus dimiliki di masa digital, meliputi informasi dan literasi digital, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan konten digital, keamanan, serta memutakhirkan kemampuan yang dimiliki saat ini. Cara menyuarakan pendapat di dunia digital, meliputi hindari opini provokatif, mengetahui isu secara detail, memikirkan kembali pendapat, serta sopan dan santun.

Dilanjutkan dengan KEAMANAN DIGITAL, oleh TEDDY HENDYAWAN, S.DS., M.SN (Dosen TELKOM University). Teddy mengangkat tema “PENTINGNYA MEMAHAMI FITUR KEAMANAN DIGITAL UNTUK MELINDUNGI PRIVASI DAN KEAMANAN DATA”. Teddy membahas keamanan digital, meliputi mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, pengamanan perangkat digital, pengamanan identitas digital, serta memahami keamanan digital bagi anak. Menjaga anak tetap aman di dunia maya, dengan cara masuk ke dunia online anak, membuat aturan, ajarkan untuk melindungi privasi, perhatikan lokasi, setting mesin pencari, serta kenali situs dan aplikasi yang aman untuk usianya. Tips perlindungan data, antara lain gunakan password yang kuat, hindari membagikan data pribadi, pahami dan pilih aplikasi yang dipasang, pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun platform, serta waspada jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun dengan identitas digital yang dikenal maupun tidak.

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh RASMIDIN, S.PD (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue). Rasmidin memberikan materi dengan tema “PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI DUNIA DIGITAL”. Rasmidin menjabarkan dampak positif dunia digital terhadap bahasa, meliputi meningkatnya pengetahuan masyarakat dunia terhadap bahasa Indonesia, meningkatnya produksi buku-buku terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, serta bertambahnya kosakata dalam Bahasa Indonesia. Dampak negatif dunia digital terhadap bahas, meliputi tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tergerusnya budaya asli Indonesia, serta banyak masyarakat yang bangga menggunakan bahas asing. Keterampilan berbahasa di dunia digital, antara lain mengenali kebutuhan informasi, menyampaikan informasi dan ide secara lengkap, koheren dan logis, menyimak dengan baik dan bersikap sopan santun, serta menggunakan teknologi dengan efektif dan efesien.

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh H. ERLI HASYIM, SH., S.AG., M.I.KOM (Bupati Simuelue). Erli mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. Erli membahas pesatnya penggunaan media sosial dan tingginya penambahan beragam konten, turut pula disertai beragam masalah penyimpangan dan pelanggaran. Baik terkait keamanan data pribadi sampai dengan ucapan atau postingan yang tidak etis bahkan melanggar hukum. Hal yang harus diperhatikan sebelum mengunggah di media sosial, meliputi menerapkan moral dan etika yang baik sesuai dengan agama dan UU yang berlaku di Indonesia, memberikan edukasi dan batasan bagi anak dan keluarga yang masih dibawah umur, pendampingan bagi pengguna media sosial anak dalam pembelajaran daring, memperbarui pengetahuan terkait UU ITE dan perkembangan media sosial, menjaga dan melindungi data serta informasi pribadi agar tidak tersebar didunia maya dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta hanya menggunakan sosial media yang berlisensi atau sudah melalui izin resmi pemerintah RI. Bijak dalam bersikap dan berpendapat, termasuk dalam mengunggah dan sejenisnya di media sosial serta pantau dan dampingi perkembangan anak dan kebutuhan anak akan media sosial.

Webinar diakhiri, oleh IRFADILLAH (Theatre Actor, Penyanyi, dan Influencer dengan Followers 15,9 Ribu). Irfadillah menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa manfaat menguasai digital skill, meliputi berbagi ilmu dan tambah pengalaman, berkompetensi di dunia digital baik usaha maupun pekerjaan, menjadi wadah menyuarakan pendapat secara positif, aman, dan kreatif sesuai etika, serta mendapat banyak peluang. Tips perlindungan data, antara lain gunakan password yang kuat, hindari membagikan data pribadi, pahami dan pilih aplikasi yang dipasang, pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun platform, serta waspada jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun dengan identitas digital yang dikenal maupun tidak.

Keterampilan berbahasa di dunia digital, antara lain mengenali kebutuhan informasi, menyampaikan informasi dan ide secara lengkap, koheren dan logis, menyimak dengan baik dan bersikap sopan santun, serta menggunakan teknologi dengan efektif dan efesien. Bijak dalam bersikap dan berpendapat, termasuk dalam mengunggah dan sejenisnya di media sosial serta pantau dan dampingi perkembangan anak dan kebutuhan anak akan media sosial. (*)