peunawa.com | Bireuen - Pengajian rutin malam jum'at yang dilakukan oleh H. Mukhlis dirumahnya selalu menghadirkan pengisi tausiah/pengajian dengan Tgk yang berbeda-beda untuk mengisi pengajian ini, Kamis (2/12).
Dalam kesempatannya Mukhlis Takabaya mengatakan, "pengajian ini bebas untuk siapa saja yang mahu mengikutinya tidak ada batasan, siapa saja boleh mengikutinya tidak dilarang dan saya berharap masyarakat yang ada di Bireuen juga bisa mengikuti pengajian rutin ini" ungkapnya
Serta dia juga mengungkapkan Kekhawatirannya terhadap maraknya peredaran Narkoba khususnya shabu di Aceh saat ini membuat dirinya terpanggil hati untuk sosialisasi anti Narkoba, dan kekhawatirannya akan mempengaruhi atau memotivasi bagi pemuda Aceh khususnya melakukan bisnis barang haram ini untuk bisa cepat kaya, maka oleh itu, dia ngejak seluruh masyarakat untuk mengenal mana yang halal dan haram dan tidak mendekati kepada yang haram
H. Mukhlis melihat saat ini begitu banyaknya penangkapan sabu di Aceh membuat dirinya sedih karena Aceh menjadi salah satu Provinsi peredaran Narkoba terbesar di Indonesia dan saat ini mareka para pelaku bisnis haram ini sudah mulai memasuki politik dan merangkul para tokoh di daerah setempat, baik itu tokoh yang ada di pemerintahan ataupun agama walaupun saat ini Bireuen sudah dijuluki sebagai kota santri
Dalam hal ini, H. Mukhlis berharap agar pemerintah serius memberantas Narkoba yang ada di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya, serta berharap kepada para penceramah untuk selalu mengajak masyarakat sama-sama melawan atau mencegah terhadap peredaran Narkoba, "Jangan sampai gara-gara narkoba akan membuat semakin banyak pencurian dan pembunuhan, apa lagi minimnya ilmu agama akibat malas mengikuti acara pengajian " Ungkapnya.