Banyaknya Kecelakaaan Lalu Lintas, Pemerintah diharapkan Memperketat Aturan Berkendaraan Dibawah Umur

Adsense

Peunawa

Iklan Berjalan

Iklan Slide

Banyaknya Kecelakaaan Lalu Lintas, Pemerintah diharapkan Memperketat Aturan Berkendaraan Dibawah Umur

6/09/2023

Ismadinur/Ismed


peunawa.com
| Banyaknya Kecelakaaan Lalu Lintas, Pemerintah diharapkan Memperketat Aturan Berkendaraan Dibawah Umur dan Menghidupkan Kembali Bus Bireuen Ekspres (BE) sebagai Langkah untuk Menumbuhkan Ekonomi dan Mengurangi Kemacetan serta Kecelakaan Lalu Lintas

Maraknya kecelakaan lalu lintas menjadi masalah serius yang mengkhawatirkan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Bireuen. Harapannya agar pemerintah memperketat aturan berkendaraan bagi mereka yang masih di bawah umur atau belum mempunya Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu, ia juga mendorong pemerintah untuk menghidupkan kembali operasional bus Bireuen Ekspres (BE). Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat, mengurangi kemacetan, dan mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Pertama-tama, memperketat aturan berkendaraan bagi pengemudi di bawah umur adalah langkah yang penting dalam menjaga keselamatan di jalan raya. Anak-anak dan remaja yang belum matang secara fisik dan mental memiliki risiko yang lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan lalu lintas apalagi mareka yang belum memiliki SIM. Dengan menguatkan aturan dan memberlakukan sanksi yang lebih tegas, pemerintah dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup sebelum mengemudikan kendaraan. Hal ini akan membantu mengurangi jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang belum siap secara matang khususnya di Kabupaten Bireuen.

Selain itu, menghidupkan kembali operasional bus Bireuen Ekspres (BE) merupakan langkah yang cerdas dalam menangani masalah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kemacetan menjadi hambatan serius bagi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan menyediakan transportasi publik yang andal dan efisien, seperti bus Bireuen Ekspres (BE) yang dulu pernah ramai dimasanya, pemerintah dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dampaknya adalah mengurangi jumlah kendaraan di jalan, yang pada akhirnya akan mengurangi kepadatan lalu lintas dan risiko kecelakaan.

Tidak hanya itu, menghidupkan kembali operasional bus Bireuen Ekspres (BE) juga memiliki potensi untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat. Bus tersebut dapat menjadi sarana transportasi yang terjangkau dan efisien bagi masyarakat, terutama mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, masyarakat dapat dengan mudah mengakses pusat-pusat ekonomi, sekolah, dan tempat-tempat penting lainnya. Ini akan membantu meningkatkan kesempatan kerja, pertumbuhan bisnis lokal, dan secara keseluruhan, memajukan perekonomian daerah.

Dengan memperketat aturan berkendaraan bagi pengemudi di bawah umur dan menghidupkan kembali operasional BE, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Namun, langkah ini juga perlu didukung dengan edukasi yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas, penggunaan transportasi umum, dan pengendalian diri dalam berkendara.

Komitmen pemerintah dalam melaksanakan dan menegakkan aturan, kerjasama dari masyarakat, serta kesadaran individu untuk menjadi pengendara yang bertanggung jawab akan menjadi kunci keberhasilan implementasi langkah-langkah ini. Dengan upaya yang terintegrasi, kita dapat menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Kenapa Aturan berkendaraan dibawah umur harus diperketan?

Terkait pengendara kendaraan bermotor di bawah umur, Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa pengendara dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) jika telah memenuhi persyaratan usia minimal 17 tahun. Namun, apakah ada yang salah dengan kondisi tersebut? Mengapa usia 17 tahun ditetapkan?

Menurut penjelasan dari psikolog Efnie Indrianie di Vivalife, ada beberapa alasan mengapa anak baru diperbolehkan mengemudi saat mencapai usia 17 tahun. Salah satunya adalah pada usia tersebut, otak kanan manusia mulai berfungsi dengan baik. Fungsi utama otak kanan adalah sebagai pusat kontrol diri. Pada usia tersebut, sensitivitas dan kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar semakin meningkat. Efnie menjelaskan bahwa otak kanan juga berperan dalam analisis dan prediksi. Pengendara yang berusia 17 tahun diharapkan dapat memprediksi jarak antara kendaraan satu dengan yang lainnya.

Selain itu, pada usia tersebut, seseorang juga mampu memprediksi kemungkinan yang terjadi saat mengendarai kendaraan dalam kecepatan tinggi. Kemampuan untuk mengontrol emosi juga lebih baik pada usia tersebut.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menunjukkan bahwa sepeda motor menyumbang angka kecelakaan tertinggi, mencapai 56 persen atau 5.036 kejadian dari total 9.002 kecelakaan. Kecelakaan lalu lintas pada anak usia 5-14 tahun menjadi penyebab kedua kematian setelah infeksi pernapasan. Dalam periode 28 April hingga 9 Mei 2022, data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) mencatat terjadi 3.457 kasus kecelakaan.

Dari data dan penjelasan tersebut, tampak jelas perlunya pengaturan usia minimum dalam mengemudikan kendaraan bermotor. Usia 17 tahun ditetapkan dengan pertimbangan bahwa pada usia tersebut, seseorang sudah memiliki kemampuan mental, kognitif, dan emosional yang lebih matang untuk menghadapi situasi dan tuntutan dalam berkendara. Mengingat besarnya kontribusi sepeda motor dalam kecelakaan lalu lintas, peraturan ini penting untuk melindungi keselamatan anak-anak dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.

Namun, selain usia, penting juga bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus melakukan upaya edukasi dan penegakan hukum terkait kesadaran dan disiplin dalam berlalu lintas. Dengan meningkatkan pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas dan menerapkan aturan dengan tegas, diharapkan jumlah kecelakaan yang melibatkan pengendara bermotor di bawah umur dapat dikurangi, menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman bagi semua pihak.

Penulis : Ismadinur