peunawa.com | Jakarta - Kejadian mengancam yang menimpa Fajrizal, seorang wartawan Dialeksis dan Sekretaris PWI Bireuen, telah mendapatkan perhatian serius dari Muhammad Nasir Jamil, anggota Komisi III DPR RI. Insiden tersebut berawal dari liputan Fajrizal tentang dugaan pungutan liar (pungli) di sewa lapak pedagang daging meugang di Bireuen, yang memicu reaksi keras dari Tf, sopir Camat Kota Juang.
Nasir Jamil, yang juga berpengalaman dalam dunia jurnalisme, mengecam keras tindakan yang mengarah pada ancaman pembunuhan terhadap wartawan. "Seharusnya, jika ada pihak yang merasa dirugikan oleh berita, mereka dapat menempuh mekanisme hak jawab yang sesuai dengan etika jurnalistik, bukan dengan mengancam kekerasan," ujarnya.
Lebih lanjut, Nasir mengapresiasi langkah cepat Fajrizal yang telah melaporkan ancaman tersebut ke Polres Bireuen dan mengharapkan kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini, sehingga dapat menjaga keamanan dan kebebasan pers.
Bakhtiar Gayo, Pemimpin Redaksi Dialeksis, juga mengungkapkan dukungan besar dari PWI Aceh dan komunitas jurnalis setempat terhadap Fajrizal. "Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menghormati pekerjaan jurnalis yang berfungsi sebagai pilar demokrasi," ucap Bakhtiar melalui pesan WhatsApp.
Kasus ini telah mendapatkan sorotan luas setelah Fajrizal melaporkan kejadian tersebut dengan nomor registrasi STTLP/82/IV/2024/SPKT/Polres Bireuen/Polda Aceh, dan pihak kepolisian sudah mulai memanggil saksi-saksi terkait.
Ini bukan hanya tentang keselamatan seorang wartawan, melainkan juga tentang menjaga integritas pers dan kebebasan berpendapat di Indonesia. Sebagai respons atas kasus ini, komunitas jurnalistik diharapkan menjadi lebih kuat dan terlindungi dalam menjalankan tugas mereka.
Sumber : release
Wartawan : Ismadinur