Lhokseumawe – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Utara, yang diwakili oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf H. Shaifuddin Fuady, S.Ag., MA, menghadiri peringatan Milad ke-56 Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah, Kamis (12/06/2025).
Acara berlangsung di Gedung Serbaguna kampus dan dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, civitas akademika, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Peringatan milad tahun ini menjadi sangat bersejarah karena bertepatan dengan perubahan status kelembagaan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi universitas penuh. Transformasi tersebut resmi tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2025.
Dengan mengusung tema “Bersinergi Membangun Kampus Unggul, Moderat, dan Berdaya Saing Global”, Milad ke-56 ini mencerminkan arah baru UIN Sultanah Nahrasiyah dalam menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi pendidikan tinggi.
Mewakili Kakankemenag Aceh Utara, H. Shaifuddin Fuady menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara atas capaian historis yang diraih UIN Sultanah Nahrasiyah.
"Transformasi ini bukan hanya perubahan nama, tetapi juga perubahan paradigma dalam membangun peradaban Islam yang inklusif dan unggul. Kami berharap UIN Sultanah Nahrasiyah dapat menjadi pusat keunggulan akademik dan spiritual di wilayah barat Indonesia," ujarnya.
Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs. Muhammad Diwansyah, M.Si., yang hadir mewakili Gubernur Aceh, turut menyampaikan apresiasi atas peran besar UIN dalam pengembangan pendidikan Islam di Aceh.
“Dengan status baru ini, tantangan dan peluang akan semakin besar. Nama Sultanah Nahrasiyah harus menjadi simbol semangat kepemimpinan yang progresif, dan kami harap UIN mampu menjadi center of excellence serta center of transformation di kawasan ini,” tutur Diwansyah.
Sementara itu, Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah, Prof. Dr. Danial, M.Ag., menegaskan bahwa perubahan status kelembagaan ini merupakan tonggak sejarah penting bagi institusi yang telah berdiri sejak tahun 1969.
“Perjalanan panjang ini adalah bukti dedikasi seluruh civitas akademika. Kini saatnya kita memperkuat jejaring, meningkatkan kualitas, dan berkontribusi lebih besar bagi pendidikan nasional dan global,” ujarnya.
Rektor juga menambahkan bahwa Provinsi Aceh saat ini menempati posisi kedua nasional dalam jumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan ketiga terbanyak dalam jumlah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang menjadi potensi besar dalam pengembangan ekosistem pendidikan tinggi di daerah. (Murhaba