Peunawa.com - Bireuen | Langit mendung menyelimuti Lapangan RTH Cot Gapu, Jumat siang, Di bawah awan kelabu itu, ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN), pimpinan daerah, dan tokoh masyarakat khusyuk menengadahkan tangan memohon rahmat dalam Shalat Istisqa’ yang digelar Pemerintah Kabupaten Bireuen., Jum,at 1 Agustus 2025.
Shalat meminta hujan tersebut dipimpin langsung oleh Imum Syik Masjid Besar Peusangan Tgk.Muhammad Hafidh, sementara khutbah disampaikan oleh Imum Syik Masjid Agung Bireuen Tgk.Saifuddin, SH, MHI. Hadir pula Bupati Bireuen H.Mukhlis, unsur Forkopimda, para kepala dinas, dan ASN dari berbagai instansi, memenuhi setiap jengkal lapangan dengan kekhusyukan.
Dalam sambutannya sebelum pelaksanaan shalat, Bupati Bireuen menyampaikan harapan besar agar Allah SWT menurunkan hujan sebagai rahmat, bukan sebagai musibah. “Kekeringan melanda sebagian wilayah kita. Hari ini kita datang dengan satu niat: memohon kepada Sang Pemilik Langit dan Bumi, agar menurunkan hujan yang membawa berkah,” ujar Bupati dengan nada penuh harap.
Momen yang menyentuh terjadi tepat saat rakaat kedua sedang dilantunkan: butiran gerimis mulai turun perlahan dari langit. Suasana haru menyelimuti jamaah. Seolah-olah langit menjawab seruan doa yang naik dari bumi Cot Gapu.
"Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" bisik Anwar Kadisdik Dayah dibarisan saf depan sambil menitikkan air mata. Hujan, meski ringan, turun persis saat doa sedang dipanjatkan. Sebagian jamaah tampak menahan tangis. Selebihnya hanya mampu bersujud lebih dalam, meneteskan syukur dalam diam.
“Ini bukan kebetulan. Ini jawaban langsung dari Allah,” ujar Dailami, S.Hut Asisten2 Pemkab Bireuen yang ikut dalam jamaah shalat istisqa' di RTH Cot Gapu
Meski baru sebatas gerimis, momen ini menjadi pengingat spiritual yang kuat bagi seluruh yang hadir. Di tengah kekeringan dan cuaca ekstrem yang melanda, gerimis ini disambut sebagai tanda kasih sayang dari langit—sebuah harapan baru bagi pertanian, kehidupan, dan kemanusiaan.
Kegiatan ini menjadi bukti kuat bahwa di tengah kesibukan birokrasi, ruh spiritual tetap menyala di kalangan aparatur negara. Mereka tidak hanya melayani rakyat, tapi juga berani mengetuk pintu langit bersama.
Laporan: Cek Wan dari RTH Cot Gapu Bireuen