Banda Aceh l Bulan November, Bulan Kewaspadaan Kanker Paru Dunia. Kami ingin menyampaikan sekulumit cerita sedih dari seorang anak muda, 16/11/2021
Bicaranya terbata-bata, napasnya tampak berat, sesekali mengelus dada menahan rasa sakit, terutama saat batuk yang tak kunjung reda. AM adalah anak pertama dari 3 bersaudara, usianya masih 19 tahun.
Ayahnya berkerja sebagai tukang bangunan denga upah diterima harian. Ibunya tidak bekerja. Sejak duduk di bangku kelas 2 SMK (usia 16 tahun) AM bekerja di bengkel mobil di kawasan Ajun, Banda Aceh. Selain hobinya di bidang otomotif, pekerjaan ini dilakukan untuk membantu mencukupi kebutuhan sekolah dan sesekali disisihkan untuk belanja Ibu di rumah.AM juga mengaku, merokok sejak duduk di bangku kelas 1 SMA, awalnya coba-coba, akhirnya ketagihan.
Sejak Bulan Agustus 2021, AM sudah sering keluar masuk Rumah sakit, awalnya di bawa ke IGD karena sesak napas, sempat di curigai gejala Covid-19, namun hasil Swab PCR menunjuk kan hasil Negatif SARS-Cov 2. Setelah di terapi dengan tatalaksana Awal, sesak dan batuk nya tidak berkurang. Akhirnya AM di rujuk ke RSUD ZA.
Di Rumah Sakit kebanggaan Rakyat Aceh inilah AM menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang, mulai dari Foto Rotgen Thoraks, CT Scan Dada, USG perut dan organ hati, hingga tindakan teropong saluran napas yang dikenal Bronkoskopi. Tindakan Bronkoskopi akhirnya berhasil mengambil sampel massa tumor paru yang bersarang di dada kiri AM.
Pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan hasil bahwa AM menderita kanker paru Jenis Adenocarsinoma stadium IV. Akhirnya penyebab AM sesak sejak 3 bulan yg lalu terjawab sudah. Dan Tim Medis memutuskan AM harus menjalani Kemoterapi. Bulan November ini adalah siklus ke 2 AM menjalani prosedur Kemoterapi. Alhamdulillah sudah ada perubahan, walaupun belum sepenuhnya normal.
Itulah sekilas cerita AM. Kami dari TIM Atjeh Lung Care(ALC) berkesempatan menyapa AM di sudut salah satu bangsal rawat ruang Paru. Niat kami bersilaturahmi. Sambil menyampaikan sedikit amanah dari Donatur kami yaitu Ustaz Fadil Rahmi . Ujar dr Saiful Hadi Baroh yang juga sebagai ketua ALC
Mengingat kisah AM, sungguh membuat hati kita sedih. Betapa tidak, biasanya Kanker paru menyerang pasien dengan usia tua, dengan faktor resiko merokok, atau terpapar lama dengan zat-zat toksin dan iritan, yang tergolong polusi udara. namun diusia masih 19 tahun AM harus berjuang melawan Kanker paru yang menyerang sisa kanan saluran pernapasan.
Memang AM seorang perokok, dan terpapar asap mobil , zat karbon, dan debu mekanik yang kerab kali terhirup saat berkerja di bengkel. Keadaan ini memicu kerusakan pada tingkat sel.
Menurut konsep masa terbaru, Kanker adalah penyakit gen, sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak antara fungsi onkogen dengan gen tumor supresssor dalam proses tumbuh dan kembang nya sebuah sel.
Keadaan ini menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tidak terkendali.Deteksi dini penderita Kanker paru sangat mempengaruhi terhadap tingkat keberhasilan terapi. Sehingga diharapkan pendirita dapat memperoleh kualitas hidup lebih baik dalam perjalanan penyakitnya.
Pencegahan primer kanker paru termausk mencegah seorang remaja menjadi perokok. Sedangkan usaha pencegahan sekunder secara massal adalah usaha kampanye menghentikan kebiasaan merokok bagi perokok aktif.
Selain itu bagi pekerja industri, atau perbengkelan ya g kerab kali terappaar dengan zat-zat iritan yang berpotensi merusak dan mengganggu pernapasan, kami sarankan memakai APD berupa masker dan penutup wajah.
Dan pengusaha di bidang industri juga harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan para pekerja nya. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita bersama agar penderita kanker paru tidak semakin bertambah di Aceh.
Karena kami tidak ingin ada AM-AM lain harus di rawat di Rumah sakit - Rumah sakit di Aceh, Di mana kawan-kawan sebaya mereka sedang sibuk-sibuknya belajar mengukir cita-cita, sedangkan pendirita kanker paru harus terbaring lemah sambil menerima kemoterapi, harus berjuang melawan kanker paru di usia produktif. Ujar dr Saiful yang juga pns Puskemas mane, (*)